Advertisemen
Untuk bisa sukses, di bidang apa pun itu, manusia membutuhkan ilmu pengetahuan. Tanpa ilmu, setiap hal yang dikerjakan pasti hasil nya tidak akan maksimal, atau bahkan tidak menghasilkan sama sekali.
Nah, berbicara mengenai ilmu, kali ini kami akan membagikan sedikit informasi yang isinya mengandung ilmu peternakan, yaitu cara beternak sapi perah skala kecil untuk pemula.
Usaha Ternak Sapi Perah di Indonesia
Indonesia sejati nya merupakan negara yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai sentra peternakan ruminansia dunia. Berbekal letak wilayah nya yang sangat strategis (di daerah Tropis), kebutuhan pakan ternak ruminansia selalu bisa terpenuhi dengan mudah.
Disamping itu, Indonesia juga memiliki wilayah daratan yang sangat luas, dimana mayoritas nya masih bisa dimanfaatkan sebagai lahan untuk menanam pakan hijauan atau pun untuk menggembalakan ternak.
Sayang nya, sampai saat ini hal tersebut di atas masih impian belaka. Sejak pertama kali merdeka, sampai artikel ini dipublikasikan, Indonesia masih belum bisa memenuhi kebutuhan komoditi peternakan nya secara mandiri alias swa sembada.
Meski pun jika dilihat dari satu sudut pandang ketidakmampuan untuk berswasembada ini merupakan aib, namun jika dilihat dari sudut pandang yang lain nya, hal ini sejati nya merupakan peluang yang sangat � sangat besar, yang dalam hal ini bisa dimanfaatkan untuk membangun perekonomian negara, menciptakan jutaan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat secara bersama � sama.
Nah, untuk anda yang memiliki tekad di atas dan hendak mendirikan usaha peternakan sapi perah secara mandiri, namun belum mengetahui cara nya, berikut merupakan sedikit panduan cara beternak sapi perah skala kecil untuk pemula yang bisa Anda jadikan sebagai salah satu panduan dasar mempelajari bidang usaha ini.
Panduan Teknis Budidaya
Dalam usaha budidaya sapi perah, ada dua macam komoditi yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan, yaitu komoditi utama berupa susu, dan komoditi sampingan berupa daging (baik itu anakan atau pun sapi perah afkir).
Secara umum, urutan teknis budidaya sapi perah adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Kandang
Sama seperti hal nya hewan ternak yang lain nya, untuk bisa bertahan hidup dengan layak, sapi perah juga membutuhkan kandang. Untuk jenis kandang nya sendiri, ada beberapa dan nanti nya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Secara umum, ada tiga buah kandang yang dibutuhkan dalam usaha peternakan sapi perah, yaitu kandang untuk indukan, kandang untuk anakan, dan kandang khusus untuk proses pemerahan.
Meski pun begitu, karena usaha yang dijalankan masih berskala kecil alias untuk pemula, keberadaan kandang tersebut bisa diganti menjadi satu buah kandang saja, yaitu kandang koloni terbuka.
Kandang ini sendiri dibuat seperti kandang sapi pada umumnya, yaitu memanjang dari utara ke selatan (atau sebaliknya), dengan ukuran kurang lebih sekitar 6 X 4 (untuk 4 ekor sapi).
Satu catatan penting yang wajib diingat, karena kandang ini dibuat berupa kandang koloni, anakan sapi tidak diperkenankan untuk dicampurkan di kandang ini.
2. Pemilihan Sapi
Jenis sapi yang digunakan sangat berperan terhadap hasil produksi yang akan didapatkan. Maka dari itu, jika Anda hendak mendapatkan hasil produksi yang memuaskan, Anda wajib menggunakan jenis sapi yang unggul.
Untuk di Indonesia sendiri, mayoritas peternak sapi perah nya masih mengandalkan sapi FH. Sapi ini banyak dipakai karena hasil produksi susu nya tergolong cukup memuaskan dan daya adaptasi nya juga sangat baik (mengingat Indonesia bukan negara endemik sapi perah).
Untuk usia nya sendiri, ada beberapa opsi yang bisa Anda pilih, yaitu membeli sapi bakalan, membeli sapi bunting, atau membeli sapi laktasi. Pilihan � pilihan ini nanti nya akan sangat terkait dengan jangka waktu pemeliharaan yang dibutuhkan.
Karena panduan ini dibuat untuk pemula, penulis cenderung lebih menyarankan untuk membeli sapi perah laktasi yang notabene sudah siap untuk diperah.
3. Pemeliharaan
Khusus untuk pemeliharaan, secara umum tidak jauh berbeda dengan aktivitas pemeliharaan ternak ruminansia yang lain nya.
Beberapa aktivitas pemeliharaan yang wajib dilakukan secara rutin adalah sebagai berikut:
a. Pemberian Pakan
Aktivitas pemberian pakan normal nya dilakukan secara terjadwal dua hingga empat kali dalam sehari, yaitu ketika pagi, siang, sore, dan malam.
Hal penting yang wajib diketahui untuk urusan pakan adalah jenis pakan yang digunakan. Khusus untuk sapi perah, agar produksi susu nya bisa berjalan lancar dengan hasil yang optimal, selain diberi pakan hijauan berupa rumput sebanyak 10 % (per hari) dari bobot tubuhnya, dibutuhkan juga pakan tambahan berupa konsentrat (dari campuran ampas tahu, dedak, bungkil kedelai, bungkil kelapa, molasses, dll) sebanyak 1 % (per hari) dari bobot tubuhnya.
b. Pembersihan Kandang
Aktivitas pembersihan kandang dapat dilakukan secara rutin dua kali sehari, yaitu di pagi dan sore hari.
c. Memandikan Sapi
Untuk menghindarkan sapi dari berbagai macam penyakit, bakteri, dan juga kuman yang dapat mempengaruhi kualitas dan higienitas susu, sapi perah wajib dimandikan secara rutin setidaknya setiap dua hingga empat minggu sekali.
4. Panen
Aktivitas panen / pemerahan susu sapi normal nya dilakukan dua kali, yaitu di pagi hari sebelum Matahari terbit dan sore hari menjelang Matahari terbenam.Penting untuk diketahui, agar hasil susu benar � benar steril, sesaat sebelum diperah, ambing susu sapi perah wajib dicuci menggunakan air hangat terlebih dahulu.
Selain itu, agar susu sapi tidak rusak, susu sapi yang telah diperah, hendaknya langsung dipasarkan, atau dipasteurisasi dan dibekukan di lemari es.
Tips Manajemen Usaha Ternak
Meskipun terkesan sepele, manajemen usaha ternak sapi perah sejati nya jauh lebih penting dibandingkan dengan urusan teknis. Dalam hal ini, sebagus apa pun teknis pemeliharaan yang dilakukan dansebanyak apa pun jumlah susu serta daging yang berhasil diproduksi, jika manajemen usaha nya tidak dijalankan dengan baik, sia � sia lah hasil tersebut.
Dalam manajemen usaha ternak sapi perah untuk pemula sendiri, poin terpenting yang wajib diperhatikan adalah permasalahan pemasaran. Normal nya ketika skala usaha yang dijalankan masih kecil, para peternak masih mampu memasarkan hasil susu ternak sapi mereka, namun ketika skala usaha membesar dan hasil produk nya bertambah, mulai lah timbul permasalahan.
Maka dari itu, sebisa mungkin, urusan pemasaran sudah pikirkan ketika skala usaha masih kecil.
Sehingga ketika jumlah / volume produksi sudah membludak, Anda tidak lagi kebingungan hendak memasarkan hasil produksi sapi Anda ke mana.
Beberapa alternatif pemasaran yang mungkin bisa membantu Anda ketika kesulitan memasarkan susu sendiri adalah: koperasi susu sapi (jika ada), kedai kopi / bandrek, industri pengolahan susu rumahan (pengolah permen susu, sabun susu, dll), atau dikelola secara mandiri terlebih dahulu (opsi paling menguntungkan).
Nah itulah sedikit panduan cara beternak sapi perah skala kecil untuk pemula yang bisa kami bagikan kepada Anda. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ya!
Pandu A.P
Sumber gambar :
Sumber gambar :
- Infokulinerz
- ktabraokah
- pixabay.com
Advertisemen