Advertisemen
Meskipun saat ini kita sudah memasuki era digital, nyatanya keberadaan buku cetak masih belum bisa benar � benar diganti dengan buku digital. Hal ini terbukti dari masih banyaknya buku � buku cetak baru yang diterbitkan dan dipasarkan di toko buku yang ada di seluruh dunia.
Masih tingginya angka penerbitan dan pemasaran buku cetak memberikan signal positif bahwa usaha penerbitan buku masih cukup menjanjikan untuk digeluti. Setidaknya hingga beberapa tahun ke depan, selama masa transisi antara buku cetak dan buku digital masih berlangsung, dapat dipastikan jika usaha penerbitan buku masih akan menjanjikan profit yang mumpuni.
Nah, bagi Anda yang tertarik dan ingin segera menjalankan usaha penerbitan buku, berikut merupakan sedikit penjelasan mengenai pola dan sistem teknis pelaksanaan usaha penerbitan buku cetak yang bisa Anda jadikan sebagai landasan teknis dalam memulai usaha ini :
sumber gambar : en.wikipedia.org |
Pola Usaha Penerbitan Buku
Pada dasarnya ada dua pola yang bisa dijalankan dalam usaha penerbitan buku, yaitu pola usaha penerbit buku indie / minor, dan pola usaha penerbit buku mayor. Ke dua jenis pola usaha penerbitan buku ini memiliki perbedaan pada skala usaha, skala kemampuan cetak, jumlah perusahaan yang telah bekerja sama, pola pendanaan, dan juga sistem penerbitan serta pemasaran buku yang telah dicetak.
Penerbit indie normalnya memiliki skala usaha yang berukuran kecil, skala kemampuan cetak yang terbatas, belum memiliki banyak perusahaan rekanan (baik perusahaan pemasok bahan baku mau pun perusahaanpemasaran buku yang telah dicetak). Pendanaan aktivitas pencetakan buku biasanya diambil dari dana pribadi penulis atau pihak yang ingin mencetak buku, dan sistem pemasaran buku yang telah dicetak biasanya lebih banyak mengandalkan sistem online dan juga sistem penjualan pribadi / tidak melalui toko buku terkenal.
Berbeda dengan penerbit indie, penerbit mayor memiliki skala usaha yang berukuran besar, skala kemampuan cetak yang sangat besar, dan biasanya tidak terbatas, sudah memiliki banyak perusahaan rekanan, pendanaan pencetakan buku akan ditanggung oleh perusahaan percetakan, dan aktivitas pemasarannya akan dilakukan dengan memanfaatkan rekanan perusahaan penerbit, yaitu melalui toko buku � toko buku terkenal.
Sistem Usaha Penerbitan Buku
Karena memiliki pola usaha yang berbeda, sistem usaha penerbitan buku mayor dan minor juga akan jauh berbeda. Sistem usaha penerbitan buku mayor diawali dari proses penjaringan buku yang ingin dicetak. Jadi, dalam hal ini, penulis akan mengajukan tulisan mereka ke penerbit mayor untuk selanjutnya diseleksi dan dinilai tingkat kelayakannnya. Jika buku tersebut dirasa akan laku di pasaran, maka buku akan segera diedit beberapa kali untuk selanjutnya dicetak dan dipasarkan. Dalam hal ini, perusahaan percetakan tidak akan membebankan biaya cetak kepada penulis dan baru akan mendapatkan pemasukan ketika buku yang dicetak telah laku terjual.
Jauh berbeda dengan sistem penerbitan mayor, sistem penerbitan indie dimulai dari keinginan penulis untuk menerbitkan suatu buku tertentu. Dalam hal ini, penerbit tidak akan melakukan aktivitas penyeleksian daya jual buku sama sekali, atau dengan kata lain, buku apa pun yang diajukan, akan diterima dan dicetak oleh perusahaan. Normalnya, perusahaan percetakan indie tidak memegang / menghandle aktivitas pemasaran buku, jika pun ada, sistem pemasaran yang dilakukan hanya sebatas melalui dunia online atau pun melalui aktivitas pemasaran personal. Dalam sistem percetakan ini, penerbit akan mendapatkan keuntungan dari pemungutan biaya cetak yang dibebankan kepada penulis / pihak yang ingin mencetak buku.
Itulah sedikit informasi mengenai pola dan sistem bisnis penerbitan buku yang bisa kami sampaikan kepada Anda. Semoga bermanfaat ya!
Advertisemen