Advertisemen
Perkembangan jumlah penduduk yang selalu meningkat dari tahun ke tahun terus diimbangi dengan kesadaran akan arti penting peningkatan gizi dalam kehidupan. Pada saat ini pengembangan bidang peternakan semakin menjadi perhatian penting karena adanya program diversifikasi pangan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang mana dalam kaitan ini peternakan merupakan sumber produksi pangan berkualitas tinggi.
Tingkat produksi telur ayam ras di Indonesia secara nasional setiap tahun semakin meningkat. Pembangunan peternakan di Indonesia kian berkembang, hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah pelaku usaha yang berdampak pada meningkatnya produksi telur ayam ras di Indonesia. Bertambahnya produksi telur ayam ras di Indonesia sebanding lurus dengan jumlah populasi ayam ras petelur pada tahun 2013 sebesar 146 621 514 ekor menjadi 154 657 436 ekor pada tahun 2014 atau meningkat sebesar 5.48 persen (Pusat Data dan Informasi Pertanian, 2015). Berikut ini adalah tabel mengenai data produksi telur ayam ras petelur di Indonesia:
Tabel 1 Produksi Telur Ayam Ras Petelur di Indonesia Tahun 2010-2014 | ||
Tahun | Jumlah Produksi (Ton) | |
2010 | 945.635 | |
2011 | 1.027.845 | |
2012 | 1.139.946 | |
2013 | 1.224.400 | |
2014 | 1.299.201 |
Sumber: Pusat Data dan Informasi Pertanian, 2015.
Sub sektor peternakan yang merupakan salah satu bagian penting dari sektor pertanian telah diakui memiliki peranan yang cukup besar dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kualitas manusia.
Saat ini peternakan ayam masih merupakan sektor peternakan yang paling efisien dan paling cepat dalam menyediakan zat-zat makanan bergizi tinggi asal hewani. Salah satu komoditi peternakan sebagai hasil protein hewani adalah telur. Permintaan telur khususnya telur ayam ras cenderung meningkat yang mencerminkan respon masyarakat yang positif terhadap produk-produk hewan tersebut. Salah satunya disebabkan karena harga produk tersebut relatif lebih murah dan terjangkau. Berikut ini adalah data mengenai jumlah konsumsi telur per kapita di Indonesia :
Saat ini peternakan ayam masih merupakan sektor peternakan yang paling efisien dan paling cepat dalam menyediakan zat-zat makanan bergizi tinggi asal hewani. Salah satu komoditi peternakan sebagai hasil protein hewani adalah telur. Permintaan telur khususnya telur ayam ras cenderung meningkat yang mencerminkan respon masyarakat yang positif terhadap produk-produk hewan tersebut. Salah satunya disebabkan karena harga produk tersebut relatif lebih murah dan terjangkau. Berikut ini adalah data mengenai jumlah konsumsi telur per kapita di Indonesia :
Tabel 2 Konsumsi Telur per Kapita di Indonesia Tahun 2013-2014 | |||
No | Komoditas | Tahun | Pertumbuhan |
2013 - 2014 | (%) | ||
1 | Telur Ayam Ras | 6,15 - 6,31 | 3 |
2 | Telur Ayam Kampung | 2,61 - 2,61 | 0 |
3 | Telur Itik | 1,83 - 1,51 | -17 |
4 | Telur Puyuh | 3,39 - 3,75 | 11 |
5 | Telur Asin | 1,04 - 0,94 | -10 |
Sumber: Pusat Data dan Informasi Pertanian, 2015.
Berdasarkan data pada Tabel 2 konsumsi per kapita telur ayam ras mengalami pertumbuhan sebesar 3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa usaha di bidang budidaya ayam ras petelur sangat berpotensi karena konsumsi telur per kapita yang meningkat. Kebutuhan masyarakat akan telur ayam ras yang meningkat mencerminkan selera masyarakat yang baik terhadap produk telur ayam ras. Kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi menjadi salah satu pemicu meningkatnya kebutuhan telur ayam ras.
Tingkat konsumsi telur ayam akan terus melonjak karena faktor karakteristik produk unggas yang harganya terjangkau oleh masyarakat luas, berkualitas gizi baik, disukai oleh konsumen segala umur, tersedia dalam jumlah yang cukup, dan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, serta penyebarannya menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Tingkat konsumsi telur ayam akan terus melonjak karena faktor karakteristik produk unggas yang harganya terjangkau oleh masyarakat luas, berkualitas gizi baik, disukai oleh konsumen segala umur, tersedia dalam jumlah yang cukup, dan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, serta penyebarannya menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Advertisemen